Menuju Gereja yang Sehat, Maju dan
Berkualitas ke Arah Kepenuhan Kristus
EFESUS 4:1-16
Makalah ini adalah bahan seminar yang
berusaha menolong para pemimpin gereja untuk dapat melihat betapa pentingnya
memiliki integritas sebagaimana diteladankan oleh Tuhan Yesus Kristus untuk dapat
membawa gereja menjadi sehat, maju, dan berkualitas ke arah kepenuhan Kristus
(Efesus 4:1-16). Pemilihan ayat sebagai dasar pembahasan tema seminar sangatlah
tepat, dan materi ini menguraikan beberapa point penting berdasarkan ayat-ayat
tersebut sebagai dasar diskusi bersama.
GEREJA SEHAT, MAJU, DAN
BERKUALITAS
A.
Gereja
yang sehat, maju dan berkualitas adalah gereja yang hidup bersama dalam suatu
kesatuan, yaitu kesatuan IMAN dan PENGETAHUAN YANG BENAR TENTANG ANAK ALLAH
(ay. 13). Hal ini berbicara perihal pengajaran/doktrin yang benar/Alkitabiah. Gereja
harus satu dalam iman berdasarkan pengajaran/doktrin yang Alkitabiah, diantaranya
adalah pengenalan akan Kristus (KRISTOLOGI).
i) Dasar kesatuan gereja ada pada
hakekat gereja itu sendiri, yaitu:
(1) Satu Tubuh
Satu tubuh menunjuk kepada tubuh
Kristus, yaitu gereja (Efesus 1:22-23; Efesus 5:23). Dalam hal ini, Paulus
berbicara mengenai gereja yang Am (universal):
· Tubuh Kristus adalah semua orang yang
telah diselamatkan di seluruh dunia ini.
· Kristus adalah kepala dan Juruselamat
tubuh-Nya (Efesus 5:23).
Meskipun ada banyak gereja lokal,
tetapi hanya ada satu gereja universal dan
Kristus adalah kepalanya.
(2) Satu Roh, yaitu Roh Kudus, yang dijelaskan:
sebagai Roh yang telah dijanjikan (Efesus 1:13); sebagai jaminan bagian kita
(Efesus 1:14); yang olehnya semua orang memiliki jalan masuk kepada Bapa
(Efesus 2:18); yang diam dalam diri orang percaya (2:21-22); dimana melaluinya
misteri Kristus dibukakan (Efesus 3:5); yang meneguhkan manusia batiniah kita
(Efesus 3:16); yang kesatuannya diikat oleh damai sejahtera (Efesus 4:3).
(3) Satu Pengharapan: bagi Paulus, ini
adalah pengharapan akan kebangkitan dari antara orang mati (KPR 23:6; 24:15;
Roma 8:23-24)/keselamatan jiwa kita.
(4) Satu Tuhan, yaitu Tuhan Yesus Kristus
(1 Korintus 8:5-6).
(5) Satu Iman, yang satu kali disampaikan
pada orang-orang kudus (Yudas 3)
(6) Satu Baptisan, sebagaimana
diperintahkan Tuhan Yesus (Matius 28:18-20; Markus 16:15-16).
(7) Satu Allah dan Bapa.
ii) Sikap hidup untuk dapat hidup dalam
satu kesatuan:
(1) Rendah hati.
(2) Lemah lembut.
(3) Sabar.
(4) Saling membantu dalam kasih.
B.
Gereja
yang sehat, maju dan berkualitas adalah gereja yang DEWASA PENUH (ay 13). Hal
ini berbicara perihal kehidupan yang berpadanan dengan “panggilan” Allah (ay.
1), hidup dalam kesesuaian dengan Firman Allah, yaitu pengajaran/doktrin yang
Alkitabiah. Gereja yang dewasa penuh tidak lagi seperti anak-anak yang tidak
teguh dalam pendirian. Melainkan berpegang kepada kebenaran di dalam kasih
dalam pertumbuhan ke arah Kristus. Gereja harus hidup selaras dengan Firman
Allah dan berpegang teguh pada pengajaran/doktrin Alkitabiah dan dalam kasih
bertumbuh ke arah Kristus.
C.
Gereja
yang sehat, maju dan berkualitas adalah gereja yang memiliki keserupaan dengan
Kristus (ay. 13). Gereja harus meneladani Kristus dalam segala hal.
KARUNIA ALLAH UNTUK
MEMBANGUN GEREJA YANG SEHAT, MAJU, BERKUALITAS
A.
Karunia-karunia
rohani dalam setiap anggota tubuh Kristus (ay. 7; Roma 12:6-8; 1 Korintus 14). Gereja
harus menggali potensi-potensi yang berasal dari karunia-karunia rohani yang
ada dalam seluruh angotanya.
B.
Kelima
jawatan fungsional dalam gereja: rasul, nabi, pemberita Injil, gembala, dan
pengajar (guru) (ay 11). Pelayan-pelayan Tuhan bertanggungjawab penuh kepada
Tuhan atas tercapainya gereja yang sehat, maju dan berkualitas. Itu sebabnya, gereja
juga harus memperlengkapi para pelayannya dengan keterampilan yang dibutuhan
dalam pelayanan, seperti berkhotbah, konseling, visitasi, dll.
TUGAS PELAYANAN
HAMBA-HAMBA TUHAN (ay. 12-16):
A.
Memperlengkapi
anggota tubuh Kristus untuk pelayanan: memperlengkapi warga jemaat untuk tugas
pelayanan, sesuai dengan karunia yang mereka miliki.
B.
Membangun
anggota tubuh Kristus, sehingga mereka:
i)
Menjadi
dewasa (ay.13): mengalami kesatuan iman dan pengenalan akan Tuhan Yesus
Kristus; memiliki keserupaan dengan Kristus.
ii)
Tidak
seperti anak-anak yang mudah diombang-ambingkan (ay. 14).
iii) Bertumbuh ke arah Kristus (ay.
15-16).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar