Dr. Doni Heryanto: TAK ADA DIKOTOMI ELIT & BUKAN ELIT

Ketua STAJ Pdt. Dr. Doni Heryanto yang juga menjabat sebagai Sekretaris MD GPdI Jatim, turun ke beberapa wilayah bersama Pdt. Samuel Jianto (Ketua MD GPdI Jatim). Pada kesempatan ini Pdt. Samuel Jianto memberi kesempatan pada Pdt. Dr. Doni Heryanto yang notabene jauh lebih muda untuk berbicara pada sesi pertama. Ketua MD kita memang sejak lama dikenal selalu memberi kesempatan pada generasi muda berkompeten. Hal ini juga ditegaskan Pdt. Samuel Jianto sendiri dalam pidatonya di sesi kedua. Meski berbicara di hadapan sekelompok kecil hamba Tuhan, Pdt. Samuel Jianto dan Pdt. Dr. Doni Heryanto secara estafet menyampaikan materi mereka dengan penuh semangat sama seperti berbicara di hadapan ribuan orang. Mereka memberikan pengajaran yang baik, tidak asal-asalan. Ini memperlihatkan penghargaan para pimpinan MD kita kepada hamba-hamba Tuhan pedesaan. Rupanya, tidak ada kosakata golongan elit dan golongan bukan elit dalam kamus pelayanan para pimpinan MD kita saat ini. Dan prinsip pelayanan semacam ini menyatakan imitation atau peniruan yang benar akan pelayanan Kristus.

Pdt. Dr. Doni Heryanto menyajikan eksplikasi tentang Hikmat melalui antitesis hikmat surgawi dan hikmat duniawi. Antitesis adalah suatu cara pengungkapan gagasan yang sering dipakai oleh para penulis Alkitab dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dalam menuliskan maupun menjelaskan Firman Tuhan. Metode ini amat efektif dan sering digunakan penulis Perjanjian Baru untuk membuka simpul-simpul penafsiran Teologi Perjanjian Lama dan menerangkannya pada jemaat awal. 

Materi "DUA MACAM HIKMAT" yang disampaikan Dr. Doni Heryanto meliputi pembahasan:
  1. Pengertian Hikmat
  2. Pentingnya Hikmat
  3. Hikmat Harus Dinyatakan
  4. Dua Macam Hikmat:  Hikmat Duniawi Meliputi Ciri-ciri, Sumber, Buah; dan Hikmat Surgawi Meliputi Ciri-ciri, Sumber, Buah.
  5. Kesimpulan 
Di tengah uraiannya Dr. Doni Heryanto menceploskan kritiknya pada dikotomi elit dan bukan elit. "Hikmat surgawi tidak mengenal dikotomi elit dan bukan elit seperti yang sering terjadi selama ini," jelas beliau. Suasana akrab dan hangat meliputi acara karena kendati materi yang disampaikan Pdt. Dr. Doni Heryanto cukup “menggigit” namun disertai seloroh yang membuat suasana cair dan hamba-hamba Tuhan tersebut dengan hati terbuka menerimanya.

 

WISUDA XXX STAJ: "TIGA B"

18 September 2013 STAJ menyelenggarakan acara wisuda Sarjana Teologi (S.Th.) dan Magister Teologi (M.Th.) ke-30 dengan tema “Integritas Hamba Tuhan dalam Pelayanan dan Pengajaran Firman Allah.” Para wisudawan dan wisudawati dari program Sarjana Teologi sebanyak 39 orang dan dari program Magister Teologi sebanyak 14 orang. 

Para Wisudawan
Acara diawali sambutan ketua panitia wisuda, Pdt. Oral Oko M.Th., yang mengucapkan selamat pada para wisudawan dan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan bekerjasama dengan STAJ sehingga wisuda tersebut dapat terselenggara. Setelah orasi ilmiah, Puket I, Pdt. Daud Manno M.Th., menyampaikan laporan akademik. Acara lalu dilanjutkan dengan pelaksanaan wisuda oleh Pdt. Dr. Doni Heryanto (Ketua); Pdt. Daud Manno M.Th., (Puket I); Pdt. Oral Oko M.Th., (Puket II); Pdt. NS. Meliala M.Th., (Puket III) dan Pdt. Nelly M.Pd.K., (Direktur Program Pasca Sarjana). 


 Kelegaan dan sukacita nampak terpancar dari wajah-wajah para mahasiswa saat mereka diwisuda, terlebih saat doa pengutusan, suasana haru pun meliputi mereka. 


Ketua STAJ Dr. Doni Heryanto menyampaikan amanatnya kepada para wisudawan. Beliau menyatakan bahwa sekarang adalah saat yang berbahagia bagi para wisudawan karena kini mereka berhak menyandang gelar Sarjana Teologi (S.Th.) bagi mahasiswa S-1 dan Magister Teologi (M.Th.) bagi mahasiswa S-2. Namun yang lebih penting daripada gelar tersebut adalah bahwa mereka kini memiliki kompetensi tertentu, yang sudah mereka peroleh dengan penuh perjuangan dan pengorbanan melalui proses belajar serta berbagai ujian. Beliau menambahkan, integritas adalah satu hal yang harus dimiliki para wisudawan karena Teologi tak hanya teoretis namun juga praktis. 

Ketua STAJ; Pdt. Dr. Doni Heryanto M.Th.
Akhirnya beliau menutup sambutannya dengan ajakan pada seluruh wisudawan untuk terus belajar terutama kepada Tuhan, Firman Tuhan, dan bimbingan Roh Kudus, sehingga para wisudawan tak menjadi orang yang bergelar saja, namun BERGELAR, BERKOMPETEN dan BERINTEGRITAS.

 

"JANGAN CUMA JADI SINGA MIMBAR"

Pdt. Samuel Jianto, Ketua MD GpdI Jatim, diundang untuk menyampaikan Firman Tuhan dalam acara Wisuda ke-30 STAJ pada 18 September 2013 lalu. Beliau berkhotbah dengan penuh semangat di hadapan hadirin, wisudawan serta dosen yang beberapa diantaranya bergelar Doktor. Dengan gaya yang lugas beliau beberapa kali “menggoda” para Doktor tersebut dan disambut tawa hadirin. Beliau juga tidak enggan berinteraksi dengan para mahasiswa. 

Ketua MD GPdI Jatim: Pdt. Samuel Jianto
Firman Tuhan yang disampaikan Pdt. Samuel Jianto selaras dengan tema wisuda, yaitu mengenai “Menjadi Pengkhotbah yang Berintegritas.” Dengan mengambil nas utama dalam Titus 2:7-8, beliau menasehati para wisudawan S1 dan S2 agar jangan cuma jadi singa mimbar, jangan cuma pandai bicara, melainkan harus menjadi teladan. 

Pdt. Samuel Jianto bersama wisudawan dan dosen

Beliau berkata bahwa seorang pengkhotbah tidak dijamin punya integritas yang baik padahal integritas harus dimiliki seorang pengkhotbah karena ia bertanggung jawab pada Allah. Sebab berkhotbah berarti mewakili Allah, menjadi juru bicara Allah, kita menyampaikan ide-ide Allah dan isi hati-Nya lewat khotbah. Jadi seorang pengkhotbah bukan saja dituntut pandai bicara tapi terutama harus bertanggung jawab, itulah yang ditekankan Paulus kepada Titus yaitu bahwa Titus sebagai gembala dan pengkhotbah harus jadi teladan. Apa artinya belajar sampai S1; S2; dan sebagainya kalau tidak mempunyai integritas.

Ciri-ciri khotbah yang berintegritas:
  1. Penuh Dedikasi (2Kor. 6:3-6)
  2. Memiliki Motivasi yang Murni (2Kor. 2:17)
  3. Khotbah yang Berpusat pada Kristus (2Kor. 4:5)
  4. Bergantung pada Kuasa Roh Kudus (1Tes. 1:5) 
Beliau juga menceritakan beberapa ilustrasi dan pengalamannya dalam pelayanan selama ini, sehingga menjadikan pemberitaan Firman malam itu lebih aplikatif. Khotbah ditutup dengan Titus 2:8, jika pelayan Tuhan memiliki integritas, orang tidak bisa mencari cacat atau kelemahannya, ia tidak akan jadi gosip karena tidak ada perilaku buruk yang dapat disebarkan lawan.


PENDAFTARAN S2

  Pendaftaran Mahasiswa Baru, Program Pascasarjana, Program Studi Magister Teologi (M.Th) STA Jember 👍🤝 Pendaftaran dibuka setiap waktu 📍...