KREATIFITAS DAN MENGAJAR ALKITAB KREATIF (1)


Definisi Kreatifitas

Belajar tentang kreatifitas, saya melihat bahwa tidaklah sesederhana yang pernah saya pikirkan untuk mendefinisikan kreatifitas. Hal ini disebabkan karena konsep kreatifitas sangat luas dan kompleks. Utami Munandar meninjau kreatifitas dari empat segi, yaitu segi pribadi yang kreatif, dari segi faktor pendorong kreatifitas, dari segi proses kreatif dan dari segi produk kreatifitas (1988:1).

Dari segi pribadi kreatif, terkandung suatu pengertian bahwa setiap individu memiliki protensi kreatif dalam dirinya, yang merupakan suatu ungkapan keseluruhan kepribadian yang unik dalam interaksinya dengan lingkungan (baik lingkungan internal maupun eksternal). Dari segi faktor pendorong kreatifitas, maka sangat diperlukan terciptanya suatu kondisi lingkungan yang memungkinkan berkembangnya suatu potensi kreatif dalam diri pribadi kreatif. Lingkungan tersebut yang dimaksudkan adalah lingkungan internal (faktor diri pribadi kreatif) dan lingkungan eksternal (keluarga, sekolah, masyarakat, budaya). Dari segi proses kreatifitas, sangatlah diperlukan waktu, kerja keras dan keuletan dari pribadi kreatif untuk dapat mewujudkan kreatifitasnya. Dari segi produk kreatifitas, adalah suatu hasil kreatifitas yang sifatnya baru, baik dari segi pemikiran, sikap, maupun produk lainnya yang membawa manfaat positif bagi pribadi kreatif dan lingkungannya (masyarakat).

Dari empat segi tinjauan kreatifitas tersebut kita dapatkan suatu pemahaman global dari kreatifitas yang merupakan hasil interaksi antara pribadi yang kreatif dengan lingkungan (eksternal maupun internal) dalam suatu proses kreatifitas sehingga menghasilkan produk kreatifitas yang bermanfaat bagi pribadi yang kreatif dan masyarakat. Kreatifitas adalah suatu bentuk aksi maupun reaksi dari pribadi kreatif terhadap lingkungan yang membutuhkan motivasi dan kerja keras serta keuletan untuk menghasilkan suatu hasil/produk yang bermanfaat bagi hidupnya secara pribadi maupun bagi masyarakat.


Pentingnya Kreatifitas
           
Kreatifitas merupakan suatu fakta sejarah yang harus disadari dan diupayakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, dan mempunyai makna yang penting, baik bagi pribadi kreatif maupun masyarakat.

Pertama, secara individu – psikologi, kreatifitas merupakan suatu potensi/bakat yang dimiliki oleh pribadi kreatif sebagai ungkapan keunikan pribadi. Kesadaran akan hal ini sudah seharusnya mendorong kita untuk menghargai potensi kreatif setiap pribadi dan memberikan suatu motivasi dan menyediakan suatu kondisi lingkungan yang memungkinkan untuk mengembangkan kreatifitas tersebut, serta memberi kesempatan setiap pribadi kreatif untuk terlibat dalam proses kreatifitas hingga menghasilkan suatu produk kreatifitas yang bermanfaat. Kemampuan mewujudkan kreatifitas oleh pribadi kreatif adalah merupakan suatu kepuasan psikologis yang sangat mendalam.
Kedua, secara sosio – cultural, kreatifitas merupakan hasil interaksi pribadi kreatif dengan lingkungannya, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal (keluarga, sekolah, masyarakat, budaya). Masyarakat ataupun budaya merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi terciptanya suatu kreatifias. Demikian sebaliknya, kreatifitas sangat menentukan berkembang atau tidaknya suatu kebudayaan. Jadi, kreatifitas sangat penting bagi kemajuan atau progress dari suatu budaya dan masyarakat budaya tersebut.

Ketiga, dari segi teologis, potensi kreatif merupakan suatu karunia yang diberikan Tuhan Allah kepada manusia sebagai ciptaan yang segambar dan serupa dengan pencipta-Nya (Kej. 1:26-27). Allah menciptakaan manusia dengan tujuan untuk memuliakan Dia. Oleh sebab itu manusia harus mengembangkan kreatifitasnya dalam lingkup kemerdekaan yang telah Allah berikan sebagai suatu kemuliaan bagi Allah sang Pencipta.


Mengajar Alkitab Kreatif
           
Mengajar Alkitab perlu kreatif. Hal ini sangat penting karena kreatifitas akan sangat menolong untuk mencapai sasaran-sasaran dalam pengajaran. Dengan kata lain, efektifitas pengajaran akan tercapai dengan baik karena kreatifitas guru pengajarnya. Seorang guru yang mengajar secara kreatif akan berusaha merencanakan dan menyajikan pelajarannya dengan sebaik mungkin dengan kreatifitasnya, agar apa yang menjadi sasaran dalam pelajarannya tercapai sesuai dengan yang diinginkannya. Kreatifitas dalam mengajar Alkitab juga akan menolong terciptanya suatu interaksi belajar-mengajar yang dinamis dan dialogis (tidak semata-mata monologis), di mana murid didorong untuk aktif dalam setiap kegiatan pengajaran dan guru menjadi pembimbing. Keadaan yang demikian merupakan suatu potensi yang sangat besar bagi keberhasilan suatu pendidikan. 

Oleh: Doni Heryanto
Bersambung di bagian 2, lihat di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENDAFTARAN S2

  Pendaftaran Mahasiswa Baru, Program Pascasarjana, Program Studi Magister Teologi (M.Th) STA Jember 👍🤝 Pendaftaran dibuka setiap waktu 📍...